Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita masyarakat Indonesia telah mencapai 3015 dollar AS pada tahun 2010 atau sekitar 30 juta rupiah pertahun, masyarakat kelas menengah-bawah kini telah menyasar produk yang tadinya mereka anggap premium demi menaikan gengsi dan gaya hidup.
Penjualan dalam kemasan kecil adalah upaya untuk menarik konsumen membeli produk premium dengan harga yang terjangkau dan juga mengatasi hambatan harga dalam membeli barang kemasan besar. Penjualan dalam satuan kecil merupakan inisiatif dari produsen untuk dapat menyediakan barang premium kepada konsumen kelas menengah juga bawah.
Menurut lembaga survey AC Nielsen Indonesia, ada tiga kategori produk yang mengalami peningkatan jumlah pembelian rumah tangga, yaitu keju, ikan daging beku serta popok bayi. Popok satuan mengalami pertumbuhan penjualan terbesar dengan angka kenaikan sebesar 93 persen pada tahun 2010 . Sedangkan ikan dan daging beku naik 23 persen untuk konsumen kelas menengah dan 32 persen untuk kelas bawah. Produk keju mengalami pertumbuhan terkecil dengan angka 13 persen.
Upaya mendorong masyarakat membeli produk premium dalam ukuran kecil ini, produsen umumnya melakukan strategi iklan dan advertising pada outlet di supermarket, hypermarket maupun toko retail lainnya. Hal ini dapat dilihat dari naiknya belanja iklan untuk produk popok bayi yang kenaikannya mencapai 70 persen pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009. Belanja iklan untuk produk popok tersebut juga termasuk yang tertinggi jika dibandingkan dengan produk keju (32 persen) dan makanan beku (39 persen).
Selain ketiga produk tersebut, menurut Executive Director of Client Leadership Nielsen Venu Madhav, juga mencatat produk kondisioner rambut, susu cair, dan pasta gigi yang turut alami peningkatan belanja iklan dalam upaya untuk menjaring masyarakat dikelas menengah dan bawah.
Lebih Lanjut: Survey Nielsen: Produk Premium dan Fast Moving Comsumer Goods Paling Laris